Kamis, 28 Agustus 2014


Tidak ada Bahasa Pemrograman yang sempurna, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan bergantung untuk apa keperluannya. Bagi saya sendiri tujuan belajar shell script adalah untuk memberikan perintah yang kompleks pada sistem operasi Linux dengan lebih efisien. Pemrograman numerik yang memerlukan memori data yang besar dan waktu eksekusi lebih cepat masih menggunakan Bahasa Pemrograman klasik seperti Fortran.
Secara sederhana, shell script berisi perintah-perintah yang biasa digunakan dalam Linux tapi dengan cara lebih gaya :-)Shell script ini memungkinkan mengambil input dari user dan menampilkan hasilnya di layar. Shell script ini sangat berguna dalam penelitian saya manakala harus mengulang-ulang perintah yang sama dan menggabungkan hasil satu program ke program lainnya dalam basis Linux.




Disini saya akan berbagi tentang dasar pemrograman LINUX karena saya juga masih belajar makanya saya juga ingin mengesahare tentang apa aja sih tuh LINUX, karena ini juga pekerjaan baru saya didunia telekomunikasi. Ok langsung saja.

Linux Shell
Linux adalah sistem operasi komputer yang banyak digunakan selain sistem operasi lain misalnya Windows. Linux memiliki banyak varian: Red Hat, Ubuntu, Debian, Suse dll. Sistem yang saya gunakan adalah Linux Ubuntu. Linux Shell adalah bahasa pemrograman yang menerjemahkan bahasa manusia ke bahasa komputer dalam sistem operasi Linux. Komputer hanya mengerti bahasa biner, yaitu angka 0 dan 1, sehingga diciptakanlah bahasa pemrograman yang memudahkan komunikasi manusia dengan komputer.
Shell script yang saya gunakan adalah BASH (Bourne-Again Shell), selain BASH dikenal jugan CSH atau KSH. BASH ini bertugas menerjemahkan perintah yan kita berikan menjadi bahasa biner dalam Linux kernel.